Manajemen
strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi
menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh
(disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi
secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Komponen pertama adalah
perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan
dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan
eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Analisis lingkungan adalah suatu
proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan
analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat
berreaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis
lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan strategi
untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman.
Alfred Chandler mengatakan bahwa
strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari
suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta
alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam
kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi
tidak sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan)
dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi
telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif
(perspective), dan penerapan (poly).
1.2. Perumusan Masalah
Dalam rangka untuk mempertajam
telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu permasalahan mendasar, yaitu :
bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan dan di implementasikan didalam
suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang
organisasi atau perusahaan tersebut.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk
memberikan gambaran singkat tentang proses perencanaan manajemen strategi
dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memberikan gambaran dikalangan
mahasiswa tentang Manajemen Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang
organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai
perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan
tersebut.
II. PEMBAHASAN MAKALAH
Pengertian yang cukup luas
manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang
sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri
dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah
Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan
Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi
serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi
meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam
tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi
dapat mencapai tujuan.
II.1. Visi,Misi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya.
Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik
mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk
bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk citra
publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang
berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan
pernyataan misi.
Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu
:
1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
2. Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan
mempengaruhi masa depan
3. Identifikasi kondisi persaingan
4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh
suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
2. Jasa utama yang ditawarkan
3. Wilayah geografis yang dilayani
4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi
7. Konsep kedirian dan citra organisasi
II.2. Analisis Lingkungan Makro
Analisis lingkungan eksternal
merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan
internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri.
Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal,
Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang.
Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
II.3. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi
sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan
bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan
perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang
dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang
bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
II.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang
membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam
menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam
menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya
menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi
yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi
dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
1. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang menghendaki perusahaan
melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing
baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri
Strategi intergrasi dibedakan
menjadi tiga, yiatu :
1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
2. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melakukan
integrasi vertical didasarkan atas alasan :
1). Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
2). Memberikan fasilitas investasi
3). Menjaga kualitas produk
4). Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat,
strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu ;
1. Kelemahan dalam hal biaya
2. Teknologi
3. Adanya permintaan berfuluktuasi
2. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi.
T
ingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Tingkat diversifikasi rendah
2. Tingkat diversifikasi menengah
3. Tingkat diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan
istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi
unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan
mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk
mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif
manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang
rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan
lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan
yang baru).
3. Strategi Level Bisnis
Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi
lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan
sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan
diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi
pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri dari:
1. Cost Leadership (keunggulan
biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.
Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat
menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan,
oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas
strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan
kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk
mengimplementasikan. Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis
adalah
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :
i. Fasiltas dan peralatan
ii. Sumber bahan baku
iii. Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi
i. produk
ii. harga
iii. distribusi
iv. promosi
fungsi keuangan yang meliputi
i. Kebutuhan modal
ii. Alokasi modal
iii. Manajemen dividen dan modal
Fungsi sumber daya manusia yang
meliputi
i. Proses rekrutrmen dan orientasi
ii. Pengembangan karir dan pelatihan
iii. Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian
Manajemen strategi mempunyai
beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu
organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan
antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi.
Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi
organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.
Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi
organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang
dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari
suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang
dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan
yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen
puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang,
berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara
tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang. Analisis terhadap
lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional
dan lingkungan global (internal), yang mencakup berbagai aspek atau kondisi,
seperti kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan,
kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan
lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan
Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan
prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program
dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya
informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen
Puncak
Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun rencana strategi merupakan
pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat
diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik. Rencana
strategi harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang
berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan
tanggungjawab manajemen puncak, karena seluruh kegiatan merealisasikannya
merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya
dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5. Dimensi Multi Bidang
Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul
guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang
telah ditentukan. Ini berarti organisasi (bisnis maupun publik) berusaha untuk
mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungannya.
Kemudian pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi efek negative yang
ditimbulkan oleh ancaman-ancaman.
Kemudian komponen pokok manajemen strategi adalah :
a. Analisis lingkungan
b. Analisis profil
c. Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan
memperhatikan
d. Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen
strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang
(reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah
dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan
organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi
perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis
lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah
variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak
sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel
(infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1). Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2). Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3). Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap
perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan,
memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis lingkungan dilakukan
dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1). Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang
berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2). Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang
akan datang.
3). Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang
terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan
dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
1. Lingkungan eksternal (Makro)
2. Lingkungan internal (Mikro)
II.5. PERENCANAAN STRATEGIS
Kegiatan pokok perencanaan
strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2. Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)
1. Secara mendasar bernilai (substantively valuable); Pemda harus menghasilkan
sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan
masyarakat dengan biaya murah.
2. Absah dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically sustainable);
Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap
institusi politik yang ada.
3. Secara operasional dan administrative dapat dilaksanakan (operationally and
administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat
dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak-pihak lain
yang membantu organisasi Pemda.
II.6.IMPLEMENTASI STRATEGI
Program; aktivitas atau
langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi.
Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana
penggunaannya.
Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan
tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan
Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari
program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya
(strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk
mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang
yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian
tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1. Efektif dan efesiensi
Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di
inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak
statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan
hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang
diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan
dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah
keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi
Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi
tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus
dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :
o Proses berfikir yang mendahului tindakan
o Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
o Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang
lambat.
o Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
o Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
o Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
o Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
o Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
o Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3. Pertumbuhan dan Struktur
Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur
organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang
penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi
kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan
bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk
struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis,
organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal.
Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
4. Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai
nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru.
Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama
mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai
ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.
III. KESIMPULAN
Manajemen strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk
menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang
digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam
mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan manajemen strategi ini
akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan
pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan
mencakup situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin
dicapai dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan
memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting
untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan.
Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya
mencakup kerangka target dan waktu.
Manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu
organisasi. Manajemen strategi sebagai bidang studi mencakup perhatian yang
intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan penekanan yang lebih
berat kepada lingkungan dan strategi.
Disamping itu pengertian manajemen strategi yang telah disebutkan terakhir
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu ;
1. Manajemen strategi diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam
arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan
dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan
operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan
proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan
strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan
rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman
puncak secara tertulis semua acuan terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi
program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka
sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan Renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak
karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi
organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek
untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi
manajeman lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan
kontrol.