DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor
dan sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. We cannot not to communicate. Sebuah
penelitian (Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%)
waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi – membaca, menulis dan
mendengarkan (We spend an
estimated three-fourths of our waking hours in some form of
communications-reading, writing, speaking and listening) Komunikasi menentukan kualitas hidup kita.
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan,
perasaan, pertanyaan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi
merupakan sesuatu yang sangat pokok, yang dalam prosesnya terdapat
tujuan:
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya seperti efektif dan efisien.
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja
di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Di samping tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi ; harus ada
suatu sumber, harus ada suatu maksud atau tujuan, adanya suatu berita
atau informasi, harus ada suatu saluran atau media komunikasi, dan harus
ada penerima berita.
Sesuai dengan tujuannya bahwa terjadinya komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
- Fungsi informasi
- Fungsi komando akan perintah,
- Fungsi mempengaruhi dan penyaluran, dan
- Fungsi integrasi.
Proses komunikasi akan efektif apabila komunikator melakukan peranannya,
sehingga terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan
harapan, di mana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu
musyawarah antara komunikator dengan komunikan, dan terjadi pemahaman
tentang informasi atau segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan
untuk mengarah pada kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat.
Selanjutnya bahwa dalam proses komunikasi terbagai dalam dua macam, yang
meliputi komunikasi aktif dan komunikasi pasif.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan
pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan
sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para
manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain
untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
MANAJEMEN KOMUNIKASI
Menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak
terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di
tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan
umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi
komunikasi. Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya. Sementara para praktisi
komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu
komunikasi.
PENGERTIAN
Communication management is how
people manage their communication processes through construing meanings
about their relationships with others in various setting. They are managing their communication and actions in a large of relationship – some personal some professional.
Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.
- Menurut Parag Diwan (1999)
Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya
komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran
pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi
yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi individual,
interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan
internasional.
MANAJEMEN KOMUNIKASI SEBAGAI KAJIAN ILMU
Manajemen komunikasi sangat identik dengan interaksi sosial. Ada kalanya
kita harus mampu untuk memposisikan diri dengan tepat dalam situasi
tertentu, kita juga harus mampu menghadapi dan menjalin kerjasama dengan
orang lain tanpa mencampurnya dengan urusan pribadi. Ini merupakan
sebagian alasan diperlukannya sikap professional dalam diri anda
masing-masing. Manajemen komunikasi berada di dalam dan diantara sistem
sosial. Manajemen komunikasi meliputi P4I (Penerimaan, Pengolahan,
Penyimpanan, dan Penyampaian Informasi) dalam sub-sub sistem soaial,
diantaranya adalah individu, kelompok, organisasi, massa, dan
masyarakat. Karena itu, di jurusan Manajemen Komunikasi FIKOM UNPAD
terdapat mata kuliah initi yang berhubungan dengan P4I dalam sub-sub
sistem sosial, yaitu:
- Psikologi Komunikasi
- Retorika
- Komunikasi Interpersonal
- Komunikasi Kelompok
- Komunikasi Organisasional
- Komunikasi Pemasaran
- Komunikasi Persuasif
- Komunikasi Pemasaran
- Perencanaan Komunikasi
- Analisis Sistem Informasi
- Metodologi Penelitian Komunikasi
- Komunikasi soaial pembangunan
Kajian Manajemen Komunikasi
Mempelajari perspektif, paradigma, teori, model, metodologi penelitian,
dan konsep-konsep komunikasi serta aspek-aspek manajerial untuk
kepentingan pengelolaan sumberdaya komunikasi dalam berbagai bentuk dan
konteks dalam mewujudkan efektivitas komunikasi. Konsep manajemen dalam
perspektif ilmu komunikasi pada hakikatnya dipahami sebagai proses
memengaruhi orang lain. Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi
juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk berkomunikasi
dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri kita
saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita
kembangkan. Sebagai contohnya, kita dapat meningkatkan kemampuan kita
dalam berkomunikasi agar dapat menjadi seorang komunikator yang memiliki
kredibilitas. Disinilah letak kegunaan mempelajari manajemen
komunikasi, yaitu agar kita dapat lebih mengerti bagaimana seharusnya
berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi
merupakan komunikasi yang efektif.
Sebagai subdisiplin ilmu yang relatif muda, manajemen komunikasi juga
penting untuk dipelajari sama seperti subdisiplin ilmu komunikasi yang
lainnya. Manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dan
manajemen yang diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.
Ada empat alasan yang dapat dikemukakan sebagai landasan signifikansi
bagi pengembangan subdisiplin ilmu manajemen komunikasi di dalam situasi
globalisasi dewasa ini. Alasan tersebut adalah :
Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi
- Menurut
Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan
diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi untuk
mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus
penuh dengan strategi. Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara
pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita
untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan.
- Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi.
Karakteristik ilmu komunikasi antara lain bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem.
Dilihat dari karakteristik tersebut suatu proses komunikasi sangatlah
rumit. Maka suatu tindakan komunikasi haruslah dikelola secara tepat.
Disinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat memberikan
kontribusinya.
- Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi didalam upaya menciptakan/ knowledge worker di bidang komunikasi.
Knowledge worker adalah
tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang komunikasi dan
memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Dalam studi
manajemen komunikasi, suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah
pada pembekalan meaningful knowledge danmeaningful skills dapat dikonstruksi.
- Adanya
asumsi peran ilmu manajemen akan semakin dominan dalam abad XXI
sementara peran ilmu komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era
globalisasi.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka kedua disiplin ilmu ini bersinergi
dalam memecahkan berbagai persoalan sosial-komunikasi di masa sekarang
dan akan datang.
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI ORANG DEWASA
Dalam buku Communication Management karya Michael Kaye, terdapat model komunikasi orang dewasa yang dianalogikan dengan ”Russian Matouschka dolls”.
Boneka terkecil merupakan bagian yang terdalam pada konsep komunikasi orang dewasa ini. Bagian ini merepresentasikan ”self”. Mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang
sangat penting dalam mencapai self-management yang
efektif. Dalam hal ini, berarti kita melakukan komunikasi intrapersonal
yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir.
Boneka yang membungkus ”self doll” adalah ”interpersonal doll”.
Unsur interpersonal ini terfokus pada bagaimana ”self” atau diri,
berhubungan dengan orang lain, bagaimana individu tersebut berinteraksi
dengan individu lainnya dalam melakukan proses komunikasi yang bertujuan
untuk membangun makna.
Boneka ketiga adalah ”people-in-system doll”.
Disini, perhatian kita mengenai bagaimana sistem sosial atau organisasi
dimana seseorang bekerja, dapat memiliki efek pada orang tersebut dari
cara berkomunikasi dengan orang lain di dalam sistem tersebut.
Boneka keempat yang membungkus seluruh boneka lainnya, merepresentasikan ”competence doll”.
Sangatlah penting untuk mengerti bahwa model kompetensi ini bukan hanya terlihat sebagai bagian terluar atau sebagai casing saja, melainkan sebagai kompetensi manajemen komunikasi yang bisa terdapat di semua level model ”Russian Matouscha doll” ini. Seseorang menjadi kompeten dalam komunikasi intrapersonalnya ketika dia dapat memahami dirinya dan dapat menimbulkan ”self control” atau
kontrol diri. Seseorang juga dapat terlihat kompeten ketika dia
membangun, mengkoordinasi dan menjelaskan makna kepada orang lain. Dan
terakhir, seseorang dapat dinyatakan kompeten ketika dia memperlihatkan
kemampuan untuk mengubah salah satu sistem yang dia jalankan atau orang
lain dalam sistem tersebut.
TUJUAN PENDIDIKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI
Setiap subdisiplin dari bidang ilmu manapun memilki tujuannya
masing-masing bagi para sarjananya. Untuk subdisiplin manajemen
komunikasi para sarjananya dibentuk untuk memiliki keahlian dalam
merancang, melaksanakan, mengevaluasi berbagai bentuk kegiatan dan
sumber daya komunikasi di dalam dan diantara sistem sosial. Maka sarjana
ilmu komunikasi dengan spesialisasi manajemen komunikasi diharapkan
memiliki:
- Sikap kritis dan antisipatif terhadap fenomena komunikasi yang terjadi maupun trend perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi.
- Pengetahuan yang mendalam mengenai filosofi,metodologi, dan teori-teori di bidang manajemen komunikasi
- Keterampilan teknis dan strategis dalam mengelola sumberdaya dan perilaku komunikasi
- Kemampuan
nyata dalam mengelola berbagai sumberdaya komunikasi guna
diimplementasikan kedalam program dan aktivitas komunikasi, baik dalam
konteks interpersonal, kelompok, organisasi, maupun masyarakat.
- Sikap kritis dan analitis terhadap berbagai fenomena sosial-komunikasi maupun trend perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi.
- Pengetahuan dan keterampilan dalam merancang,memproduksi, dan mengevaluasi berbagai produk komunikasi
- Kemampuan mendayagunakan dalam penggunaan teknik-teknik pertukaran informasi.
LEVEL MANAJEMEN KOMUNIKASI
(dalam tingkatan apa komunikasi dapat dikelola)
HOW TO MANAGE à METODE STRATEGI à PERSPEKTIF
PERSPEKTIF MANAJEMEN KOMUNIKASI
A. PERSPEKTIF HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan dengan orang-orang (investasi) merupakan aspek yang sangat
penting dalam manajemen komunikasi dalam upaya mengembangkan hubungan
profesional. Efektivitas manajerial tergantung pada kepuasan hubungan
profesional dalam pekerjaan. Dalam mempromosikan produktivitas terhadap
staf, manajer pelu mengklarifikasi jenis2 peran dan tanggung jawab yang
mana para pengusaha harus mengupayakannya.
Performan peran adalah determinan yang penting untuk kestabilan,
personal yang hidup dan hubungan timbal balilk yang profesional.
Strategi untuk mengurangi ambiguitas dan kelebihan peran.
Kebutuhan orang untuk menetapkan perbedaan jenis-jenis hubungan interpersonal dan profesional.
1. individual to individual
2. individual to group
3. individual to organization
4. group to individual
5. group to group
6. group to organization
Pengaruh Sosial à Perubahan à Pengaruh/Kredibilitas à Sikap àBehavior/Perilaku
B. PERSPEKTIF PENGARUH SOSIAL
Perspektif ini lebih menekankan pada pentingnya penerapan fungsi-fungsi
manajemen komunikasi dan memiliki fokus perhatian kepada perubahan
(pendapat, sikap, kepercayaan, perilaku). Komunikasi merupakan faktor
penentu keberhasilan persuasi. Komunikasi memiliki kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku seseorang melalui komunikasi persuasif.
Kredibilitas adalah persepsi dan sikap komunikan terhadap komunikator,
kredibilitas pada pada persepsi komunikan, jadi tidak inheren dalam diri
komunikator. Aristoteles menyebutkan kredibilitas sebagai Ethos, yang terdiri dari good will, good sense dan good moral character. Sedangkan Hovland mengatakan bahwa kredibilitas mencakup expertise (keahlian),trustworthiness (dapat dipercaya), attractiveness (menarik) dan power(kekuatan).
Pendekatan pengaruh sosial memiliki dua konsep pokok, yakni
- Compliance garning (keuntungan)
- Compliance resisting (penolakan)
C. PERSPEKTIF PEMAKNAAN
- Komunikasi tidak hanya sekedar pertukaran pesan, tetapi pesan di-encode secara hati-hati.
- Komunikasi adalah proses berpikir (construction of meaning).
- Construction of meaning dipengaruhi oleh value system, beliefs and attitide, atribution of meaning.
- Akurasi dalam construction of meaning
- Individual difference variable : complexity, age and age related developmental concerns, male-female, and self monitoring.
D. PERSPEKTIF KOMPETENSI
Media : Ekonomi
Lembaga informasi
Manajerial efektif adalah kompetensi komunikasi efektif.
Kompetensi komunikasi:
- Kemampuan menghadapi kelompok besar/audience/comm.apprehension
- Kemampuan me-manage dan memecahkan konflik di antara mereka dan khalayak mereka.
Konsep kompetensi dalam komunikasi interpersonal :
- Emphaty
- Suspesion of judgment
- Ownership feelings and thoughts
- Self discloure
- Behavioral ability.
Kompetensi dalam konteks komunikasi interpersonal :
Bereaksi secara jujur terhadap apa yang dihadapi dan berusaha merasa memiliki terhadap perasaan dan pemikiran pribadi.
Komunikasi yang efektif akan terjadi apabila diantara komunikator dan komunikan terdapat Frame Of Reference dan Field Eksperience yang
relatif sama. Apabila terdapat perbedaan, maka komunikator harus
berusaha mencari titik persamaan diantara keduanya, dengan cara
memproyeksikan dirinya ke dalam dimensi komunikan. Inilah yang disebut
dengan empati. Secara teoritis, empati akan menimbulkan simpati. Setelah
komunikasn bersimpati terhadap komunikator, maka tujuan-tujuan
komunikasinya akan lebih mudah tervapai. Orang yang tadinya sukar rela
akan menjadi sukarela.
Lebih mengarah kepada penjelasan ketimbang mengevaluasi dan lebih
tentatif atau provisional daripada kaku dengan sudut pandang sendiri.
Bersikap positif dan melihat sesuatu akan berjalan dengan baik-baik saja.
Ada tiga konsentrasi studi di jurusan Manajemen Komunikasi, yaitu Konsentrasi Manajemen
KONSENTRASI MANAJEMEN MEDIA
Dalam hal ini, selain sebagai lembaga yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi, media juga memiliki fungsi ekonomi. Maksud media memiliki
fungsi ekonomi juga adalah karena media massa mendapatkan keuntungan
dari pemberitaan atau tayangan yang mereka berikan kepada khalayak.
Konsentrasi ini mengkhususkan seseorang agar dapat mengatur (manage) jalannya media massa sehingga terus menerus dapat memberikan keuntungan bagi media itu sendiri dan juga bagi masyarakat.
Konsentrasi ini menghasilkan lulusan yang memimiliki kompetensi sebagai pebisnis media, media planner, dan media analyst.
- KOMPETENSI MANAJEMEN MEDIA
- Perencana Media (Media Planner)
- Pekerja atau Pebisnis Media (Media Professional)
- Peneliti Media (Media Analyst)
KONSENTRASI KOMUNIKASI PEMASARAN
Konsentrasi ini lebih menekankan pada cara-cara seseorang mencoba
meyakinkan masyarakat agar menggunakan ataupun membuat masyarakat
tertarik pada barang yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Komunikasi disini juga menjadi sangat penting untuk diperdalam dalam
usaha untuk memasarkan produk yang dirancang atau dibuat oleh suatu
perusahaan.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai konsultan promosi
dan pemasaran; perencana, pelaksana, dan evaluator program promosi dan
pemasaran; dan analis bidang promosi dan pemasaran.
v KOMPETENSI MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
- Perencana, pelaksana, evaluator proses promosi dan pemasaran
- Konsultan dalam bidang promosi dan pemasaran
- Analis dalam bidang promosi dan pemasaran
KONSENTRASI TRAINING AND CONSULTING
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai konsultan bidang
pengembangan SDM komunikasi; perencana, pelaksana, dan evaluator program
peltihan dan pengembangan SDM; dan analis bidang dinamika kelompok
perilaku organisasi dan kepemimpinan.
v KOMPETENSI MANAJEMEN PELATIHAN DAN KONSULTANSI
- Perencana, pelaksana, evaluator program-program pelatihan/SDM
- Konsultan Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM
- Event Organizer Komunikasi Organisasional
- Analis dalam Bidang Dinamika Kelompok, Organisasi, dan Kepemimpinan
KOMPETENSI LULUSAN MANKOM
- Peneliti dan Analis Komunikasi
- Praktisi
profesional yang memiliki keterampilan dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program komunikasi dalam berbagai bentuk
dan konteks.
- Konsultan profesional dalam bidang perencanaan strategis, taktis, maupun teknis komunikasi.
PROSPEK KERJA LULUSAN MANKOM
Secara khusus lapangan pekerjaan yang terkait langsung dengan bidang
manajemen komunikasi dan memberikan peluang karier yang lebih prospektif
antara lain Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri
manufaktur maupun jasa. Industri media, baik media cetak maupun
elektronik,
- Industri media, baik media cetak maupun elektronik,
- Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur maupun jasa.
- Instansi Pemerintah.
- Entrepreneur bisnis komunikasi
Sedangkan prospek karier bagi lulusan manajemen komunikasi antara lain :corporate
communication manager, media (industry) manager, brand manager,
community development project coordinator, communication policy analyst,
marketing communication manager, media and communication training
manager, communication consultant, event organizer, political-social
campaign manager, social and development communication manager, social
and communication researcher, media relations executive, professional
negotiator, diplomat, human resources manager, communication business
officer, university lecturer, hingga government speaker, dan lain sebagainya.
|
Sumber:
http://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/18/pengantar-ilmu-manajemen-komunikasi/